Pemuda ini lahir di Tupelo, Missisippi, dari keluarga yang status
ekonominya hanya sedikit di atas garis kemiskinan.
Ketika kecil ia di kenal sering menjadi korban bully teman-temannya
karena di anggap anak mama.
Pada usia 10 tahun ia ikut pentas nyanyi, dengan pakaian koboi,
naik ke atas kursi bernyanyi Old Shep. Ia menepati urutan ke-5 dan mendapat
hadiah $5.
Di usia 11 tahun ia mendapat gitar pertamanya, sebagai hadiah ulang
tahun. Sebenarnya ia sangat ingin punya senapan, tapi orang tuanya tidak mampu
membeli dan menggantikannya dengan gitar.
Tahun berikutnya ia di ajari kakaknya teknik dasar bermain gitar.
Di usia remaja ia mulai suka musik. Ketika usianya menginjak 12
tahun ia di beri kesempatan untuk tampil di dua acara.
Akan tetapi acara pertama ia tidak jadi tampil karena mengalami
stage fright atau demam panggung yang membuatnya tidak berani tampil. Baru di
acara lainnya ia berani tampil.
Pada usia 13 tahun karena kesulitan keuangan, orang tua membawanya
pindah ke Tennessee, dan karena keuangan tak kunjung membaik mereka pindah ke
perumahan (penampungan) negara khusus untuk orang miskin.
Di sana remaja itu selalu berlatih gitar di laundry room yang
kosong ketika tidak banyak orang mencuci baju.
Salah seorang tetangganya bilang, kemana saja pemuda itu pergi, ia
selalu membawa gitar.
Ketika berseolah di Humes School, tidak banyak teman yang menyukai
penampilannya.
Salah satu anak mengatakan ia sebagai “anak pemalu yang permainan
gitarnya tikak akan memenangkan apapun!”
Ia juga menjadi olok-olok teman-teman sebagai pemain musik trashy
(sampah) atau hillbilly (kampungan).
Tetapi ada teman –teman yang suka dan memohon padanya untuk
bernyanyi, tetapi ia terlalu malu untuk tampil.
Di usia 15 tahun, ia mulai bekerja di sebuah teater untuk menambah
penghasilan keluarga akan tetapi berhenti karena ibunya takut mengganggu nilai
pelajarannya.
Di usia ini dia juga membiarkan cabangnya tumbuh dan mulai berani
berpakaian norak ala koboi daerah selatan. Cara berpakaiannya saat itu kembali
menjadi bahan ejekan dan pelecehan dari teman-temannya.
Meskipun tidak populer dan pemalu, di usia 17 tahun ia berani
tampil di pentas tahunan sekolah dengan menang dan mendapat tepuk tangan paling
meriah.
Setelah lulus SMA ia masih di kenal sebagai anak pemalu yang lebih
banyak menghabiskan waktu malamnya di luar rumah.
Ia mulai bekerja sebagai sopir truk dan mulai menyisir rambutnya
gaya duck tall yang banyak di pakai sopir truk masa itu, terdiri dari rambut
berminyak numpuk tinggi di bagian atas dan disisir kebelakang pada kedua sisi
untuk membentuk panggung bukit atau jahitan di bagian belakang.
Pada usia 18 tahun ia menyewa studio Sun Records untuk merekam lagu
untuk hadiah ulang tahun ibunya.
Resepsionis studio Marion Keisker bertanya dia bisa lagu apa?
pemuda itu dengan percaya diri bilang bahwa bisa nyanyi apa aja.
Ketika ditanya suaranya mirip siapa?, pemuda itu bilang tidak mirip
siapa-siapa. Setelah mendengarnya bernyanyi, resepsionis itu itu memberi
catatan “ Good ballad singer, Hold.”
Di usia 19 tahun ia mencoba audisi untuk sebuah home band restoran,
the Songfelow, tapi ia di tolak dan di katakan tidak bisa bernyanyi.
Suatu hari boss Sun Records, Sam Philips mencari penyanyi baru
dengan suara khas, dan Marion Keisker, sang resepsionis, teringat supir truk
yang merekam suaranya untuk hadiah ulang tahun ibunya.
Pemuda itu di panggil dan diminta menyanyikan lagu yang disiapkan,
ternyata ia tidak bisa menyesuaikan suaranya.
Untungnya sang produser tidak langsung mengabaikan potensinya, ia
meminta pemuda itu bernyanyi apa saja yang ia tahu, dan pemuda itu berhasik membuat kesan
baik di mata sang produser, dan mulai diterima rekaman.
Berapa bulan kemudian, pemuda itu di perkenankan tampil pada Grand
Ole Opry yang merupakan acara konser musik country program radio dan di siarkan
langsung.
Ia tampil memalukan, setidaknya itu anggapan manajemen panggung
saat itu. Sekalipun penonton bersikap sopan (meski tidak terlalu suka) terhadap
penampilannya yang tidak biasa, tetapi setelah pertunjukan, manajer Opry, Jim
Denny, datang kepadanya dan menyarankan si pemuda untuk kembali saja menyupir
truk di daerah asalnya, dan di minta bersumpah untuk tidak kembali lagi ke
Grand Ole Opry. Sebuah penghinaan yang luar biasa untuk bakat musiknya!.
Sebanyak tiga halaman kita berbicara tentang seorang anak muda yang
sering menjadi olok-olokan dalam pergaulan dan menjadi pecundang dalam karir
musiknya.
Apakah kita berbicara tentang penyanyi gagal?
Tidak, kita justru berbicara tentang masa lalu Elvis Presley.
Elvis dikenal sebagai raja musik pop yang di puja hingga kini.
Jutaan manusia masih mencintainya. Setelah meninggalpun Elvis masih
menghasilkan sekitar US$30 juta (Rp 300 miliar) per tahun.
Rekaman Elvis telah terjual lebih dari 1 juta kopi di seluruh d3
grammy unia dan ia juga telah membintangi 33 film yang sukses. Di Amerika saja
Elvis sudah mendapatkan 150 penghargaan gold, platinum atau multi platinum,
termasuk 14 nominasai grammy dan
memenangkan 3 grammy award.
Apa yang membuat Elvis bertahan di dunia musik sekalipun sebelumnya
mengalami begitu banyak pelecehan?
“when iwas a boy, i always saw my
self as a hero in comic books and in movies. I grew up believing this dream.”
Ketika kecil, aku melihat diriku sebagai pahlawan komik, buku, atau
film. Aku besar karena mempercayai impian ini.
HIKMAH:
Bayangkan, terhadap superstar sehebat Elvis orang bisa salah
menilai. Ia menjadi bulan-bulanan teman dan musisi di masa lalu.
Bagaimana jika Elvis mendengarkan mereka yang menghinanya,
dan memilih mundur?
Mungkin dunia musik tidak akan sama.
Banyak orang yang mengalami apa yang di alami Elvis lalu frustasi,
tapi Elvis tetap bertahan dan berkarya hingga menjadi salah satu selebriti
dunia yang terbesar.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar