Selasa, 11 Maret 2014

Pemuda berwajah ‘cacat’ ngotot ingin menjadi bintang film


   
      Pemuda ini dilahirkan dari keluarga miskin di New York. Ibunya terpaksa melahirkan dia di tangga pipngtu sebuah sekolah. Akibat proses kelahiran yang tidak lancar, ia menderita kelainan saraf di bagian mukanya, bagian kanan wajahnya menjadi tidak normal.

Ia juga berbicara gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik kebawah. Ia kerap di ejek sebagai tokoh film kartun kucing di Looney Tunes yang kebetulan mirip namanya. Karena kekurangannya, di usia remaja ia di masukan kesekolah bagi anak yang mempunyai kebutuhan khusus.
Ia mempunyai mimpi untuk menjadi aktor.
Untuk mengejar mimpinya menjadi aktor terkenal, pemuda ini mengikuti audisi kemana-mana. Akan tetapi wajahnya yang “seperti orang cacat mental” dan gaya bicara yang gagap, serta aktingnya yang terllihat kaku, membuat ia selalu di tolak untuk peran apapun yang di inginkannya.
Tetepi ia pantang menyerah. Anda akan kaget mengetahui berapa kali ia di tolak agen bintang di New York. Ia di tolak sebanyak 1500 kali, bahkan jumlah seluruh agen film di New York tidak sebanyak itu. Artinya, beberapa agen menolaknya berkali-kali.
Setelah gagal audisi dimana-mana, akhirnya dia nekat.
Untuk mendapatkan peran pertamanya ia terpaksa ngotot. Ia datang ke sebuah agency  pukul 04.00 sore  tetapi agen film yang di datangi menolak untuk bertemu dengannya. Keesokan paginya sang agen datang kekantor ia menemukan si pemuda tetap menunggu. Ia menunggu semalaman. akhirnya agen tersebut tidak tega dan memberinya kesempatan.
Walau ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran. Ini sudah merupakan terobosan baginya. Setidaknya memberi nilai tambah bahwa ia pernah main film. Ia pikir jalannya akan lebih mudah.
Ternyata karirnya tidak beranjak. Ia menuai kegagalan demi kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain. Ia bahkan pernah mengambil peran dalam sebuah film semi-porno dengan bayaran rendah US$ 200 per 2 hari shooting. Setelah itupun karirnya tidak beranjak.
Ia tidak bisa membayar alat pemanas kamar ketika suhu sangat dingin di New York. Ia terpaksa ke perpustakaan membaca, sekedar mendapatkan suhu yang hangat. Dari buku yang di baca di perpustakaan ia akhirnya mendapatkan ide untuk menulis naskah film. Ia berhasil menjual satu naskah film senilai US$100.
Hidupnya tak kunjung membaik. Istrinya mulai tidak tahan dengan obsesinya. Istrinya selalu bilang cari pekerjaan sungguhan yang tidak ada hubungannya dengan acting, tetappi ia bersikeras tidak ingin mengubur impiannya di dunia acting. Hidupnya makin sulit, ia terpaksa menjual perhiasan istrinya.
Pada titik rendah pada hidupnya ia terpaksa menjual anjing kesayangan bernama Timmy. Ia berusaha keras selama berbulan-bulan sampai suatu hari ia sama sekali tidak punya uang. Timmy sangat dekat dengannya, seperti sahabat, dengan terpaksa ia menjual anjingnya hanya dengan harga US$25 untuk bisa menyambung hidupnya, karna sudah benar-benar bangkrut, sampai tidak bisa makan. Saat itu ia menangis.
Dalam kegalauan ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah yang menurut ramalan banyak orang yang akan di robohkan dalam 3 ronde. Ternyata Webner membpunyai kemantapan dan kekerasan hati. Ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Ali karena tidak mau menyerah.
Pemuda itu sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskahnya. Malam hari itu juga ia mulai menulis dan menulis selama 3 hari tanpa berhenti, hingga naskah filmnya selesai. Ia sangat gembira dengan naskah tersebut, karena dalam fikirannya ia tahu bahwa naskah ceritanya tersebut akan menjadi sebuah film yang akan mengubah hidup dan nasibnya. Tangannya sampai bergetar saat memandangi naskah itu.
Lalu ia mengajukan tulisannya kepada produser film. Namun tidak ada yang memberikan tanggapan serius atas nashkah cerita tersebut.
Tetapi ai tidak pernah berhenti berusaha. Ia menawarkan naskah ceritanya dan di tolak dari ratusan kali kepada produser studio film. Sampai suatu hari, ada sebuah studio yang berani memberli naskahnya senilai US$20.000 dengan syarat tokoh utama di bintangi oleh Ryan O’Neal dan Burt Reynolds.
Ia senang sekali dapat tawaran itu, akan tetapi ngotot ingin tetap membintangi sendiri film tersebut. Lalu ia menawarkan diri untuk bermain Cuma-Cuma. Sang sutradara menolak. Walaupun sesungguhnya sangat membutuhkan uang, ia bersikeras menolak menjual naskah tersebut kecuali ia bisa menjadi bintangnya. Sang produser terus manaikan tawarannya $80.000, $250.000sampai, $325.000, tetepi si pemuda bersikeras tidak akan mau menjual naskah filmnya kecuali ia berperan menjadi tokoh utama. Ia akan berjanji akan bermain bagus.
Akhirnya produser setuju dan menjadikan dia tokoh utama dalam film tersebut, namun hanya dengan Bayaran $20.000 untuk naskah cerita $340 perminggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah di potong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapatkan penghasilan bersih sebesar $6.000 bukanya $325.000.
Apakah ini kisah pria tak tahu diri yang ingin menjadi bintang?
Ini adalah kisah Sylvester Stallone atau buasa disingkat “sly”
Sly sadar, setelah 1500 kali penolakan, naskah film Rocky yang di buatnya mungkin satu-satunya pintu gerbang untuk menjadi peran utama, karena itu ia tidak mau melepas peran Rocky untuk orang lain.
Sekalipun ber-budget rendah US$ 1000.000 dan di bintangi bintang aktor yang tidak terkenal saat itu, yaitu Stallone sendiri, film ini meledak di pasaran dan menghasilkan uang sebanyak US$200.000.000 atau 200 kali lipat.
Dalam film Rocky yang di bintanginya ia di nominasikan meraih Academy Award sebagai aktor terbaik, sutradara terbaik, dan skenario film terbaik.
Setelah Rocky, kesuksesan terus mengiringinya beberapa dekade kedepan. Ia kembali sukses menjadi ikon action movie dalam karakter Rambo. Pria keturunan Italy ini menjadi ikon machismo (kejantanan) dalam action Holywood.
Ia menjadi aktor pencerak box office terbesar di dunia sepanjang tahun 1970 sampai 1990. Serial Rocky (1-5) dan Rambo (1-4) meraih hampir US$1 milliar, dan menjadikan Sylvester Stallone  seorang bintang film Internasional termahal.

Hikmah :
Apa yang di capainya kini merupakan buah ketangguhannya mempertahankan mimpi untuk menjadi bintang film .
Seandainya ia merelakan naskah Rocky dibintangi orang lain mungkin ia mendapatkan US$325.000 untuk naskahnya tapi ia kehilangan peluang, yang mungkin satu-satunya, untuk menjadi bintang utama.
Untuk penolakan yang di alaminya ia berkata “ I take rejection as someone blowing a bugle in my ear to wake up and get going, rather than retreat.”
“saya anggap penolakan seperti orang meniupkan terompet di telinga untuk membangunkan kita bukan untuk mundur.”

Klik Daftar Judul

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar