Selasa, 15 April 2014

BAB 1

KEBERSIHAN DIRI


AIR
Tidak bisa di pungkiri, air adalah benda ajaib yang begitu vital bagi desah nafas kehidupan. Orang bisa bertahan 40 hari tanpa makanan, asalkan kebutuhan air tercukupi. Sementara jika tidak ada air? Jangan harap! Penelitian yang di lakukan Dr. Masaru Emoto yang di tulis dalam buku pertamanya The Hidden message in water makin membuktikan ke ajaiban pelarut utama di muka bumi ini.
Pecobaan dilakukan Emoto dengan membacakan sesuatu kata atau memberi perlakuan terhadap sebotol air murni. Kemudian di ambil beberapa tetes dengan pipet di taruh di piring petri untuk wadah penelitian. Selanjutnya di masukan ke dalam alat pendingin dengan suhu mencapai -25ºC.
Setelah air berubah menjadi es, air kristal diteliti di bawah microskop pada suhu ruangan 5ºC. Dalam proses meleh nya air es karena suhu ruangan, Dr. Masaru Emoto memotret proses tersebut. Kristal air dapat dilihat pada saat kepingan Es meleleh Hasilnya sebagai berikut.
a.       Kata “arigato” (terimakasih), terbentuk kristal segienam yang indah.
b.      Kata “setan”, kristal terbentuk buruk.
c.       Di putarkan simfoni Mozart, kristal berbentuk bunga.
d.      Di perdengarkan musik heavy metal, kristal hancur.
e.       500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” kristal air mengembang bercabang-cabang dengan indahnya.
f.       Di bacakan do’a Islam, terbentuk kristal bersegi enam. (heksagonal) dengan lima cabang daun yang muncul berkilauan.
Dr. Masaru Emoto kemudian menyimpulkan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau pack disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan , semakin dalam pesan tercetak di air.
Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Bisa di bayangkan, setiap saat kita diminta menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, mensucikan diri dari najis dan hadas, yang semua di awali dengan bacaan “basmalah”.
Abu Huraira radhiyallahu ‘anhu (r.a) meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW.) bersabda ,”Tiap-tiap pekerjaan yang tidak di awali dengan ‘bismillah’(dengan nama Allah), maka terputuslah barakahnya” (H.r. Abu Dawud) .

Cuci Tangan
    
   Cuci tangan adalah lini pertama pertahanan kuman. Buktinya, coba lihat apa yang pertama kali Rasulullah Saw. perintahkan saat bangun tidur?
       Abu Huraiah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “ bila salah seorang dari kalian bangun tidur, janganlah memasukan tanganya kedalam bejana sebelum mencucinya tiga kali, karena ia tidak tau apa saja yang di sentuh tangannya sewaktu tidur” ( H.r. Bukhari dan Muslim).
       Bila tangan tak bersih, penyakit perut dari sumber mulut (faecal-oral) muncul. Termasuk terancam kasus SARS, flu burung, influenza (bisa berasal dari jemari yang menyentuh tombol lift, pegangan pintu, genggam telepon, perabotan di tempat umum, uang dll.). apalagi ketika kita tidur orang memang tidak tahu apa yang di pegangnya selama terlelap. Dengan syariat ini, jemari tangan di buat aman dan kemungkinan tercemar seperti itu.
       Prosedur pencucian yang salah atau tidak sesuai medis. Seperti teknik kobokan, hanya membasahi jemari sementara kondisi tangan secara umum tidak berbeda antara sebelum dan sesudah. Kuncinya ada pada air mengalir. Betapa banyak junjungan kita memerintahkan hal ini : membasuh dengan air yang mengalir atau di alirkan. Karena, dengan mengalir penyapuan kotoran serta kuman terjadi. Dengan kobokan mana mungkin ?! apalagi kobokannya berjamaah, bersama-sama Waduh!
Meski mencuci tangan dengan air mengalirpun, jangan hanya sekedar didiamkan  menerima air, bagai mana bisa membersihkanya?! Jadi, harus di gosok! Mulai dari kuku, sela-sela jari hingga telapak dan punggung tangan. Kadang berapa bagian ini sering di lupakan.
Jadi, mari kita biasakan mencuci tangan dengan prosedur yang tepat. Ridha Allah dapat, kesehatan juga kena.


Menyikat Gigi atau Bersiwak
Aktivitas ini multimanfaat. Karena amat bermanfaatnya, Rasul Saw. bersabda, “Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat” (H.r. Bukhari dan Muslim).
Hampir jadi kewajiban! Jadi, begitu penting menyikatnya, menjaga kebersihan organ penting ini, gigi. Tanpanya, apa yang bisa kita nikmati? Apa bisa kita cerna? Jadi terbatas bukan?!
Masalahnya benarkah kita menyikatnya?
Sekarang itu sudah banyak beredar sikat gigi dan pasta gigi dengan berbagai pilihan  pula. Hanya muncul masalah lagi : cara menyikat masyarakat tidak sedikit yang lebih mirip menggosok gigi ( karena itu tidak menggunakan kalimat “ menggosok gigi”), mengamplas gigi, mengikis lapisan gigi yang pada akhirnya justru membahayakan si empunya. Menaggapi hal ini, seorang dokter gigi pernah berpesan, “ sebenarnya menyikat gigi sehari saja cukup, asal tekniknya benar. Tapi lebih baik lagi jika sering dan tekniknya benar.”.
Tak heran,  banyak produsen kemudian mencoba membantu konsumen dengan membuat bulu halus, selain banyak jenis pasta gigi, mulai dari yang berbahan herbal hingga ber efek memutihkan gigi.
Lantas kenapa siwak masih di pertahankan hingga sekarang? Berbicara mengenai sunah, siwak menjadi pilihan dalam kebersihan gigi. Siwak berbentuk batang, di ambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (salvadora persica) yang berdiameter 0,1 cm sampai 5cm.
Penelitian terhadap kayu siwak seperti dibahas Abu Amman dalam artikel “ Mukjizat Siwak,” yang juga seringdi jumpai di artikel berbagai milis  menunjukan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat sebagai berikut.
·      Antibacterial acids, yang berfungsi membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin akan terasa pedas dan sedikit “membakar”, karena dapat kandungan serupa mustrad di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut. Kandungan kimia seperti klorida, pottasium, sodium bicarbonate, silika, sulfur, vitamin C, trimethyl amine, salvadorine, tannins dan beberapa mineral lainnya yang ber fungsi membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi.
·      Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
·      Enzim yang mencegah pembentukan plak yang menyebabkan radang gusi. Plak merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
·      Antidecay agent (zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses  pembusukan. Selain itu, siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana  saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Wudhu
     
Thaharah merupakan inti ibadah. Tanpa hal yang satu ini jangan harap sholat kita akan di terima. Ini pula kunci kesucian. Begitu sering Rasulullah Saw. menjaga wudhu, dalam rangka menjaga kesucian diri. Bahkan saat ada seorang yang marah sekalipuan, wudhu mujarap meredakanya. “Apabila ada seorang dari kamu dalam keadaan marah, maka berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal dari api” (H.r. Abu Dawud).
       Apa sebetulnya hikmah yang tersimpan di balik syariat wudhu?
       Medis sedikit banyak bisa mengungkapkan rahasia di baliknya. Karena, wudhu ternyata merupakan ritual penyucian yang mengutamakan unsur kesehatan. Kesegaran yang di peroleh, tak hanya secara fisik, namun juga mental. Tak heran, marah bisa reda karenanya.
       Adalah Dr. Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology ( kesehatan umum dan Ekologi) di Deghestan State Medical Academy, dalam artikelnya yang berjudul “ Muslims Rituals and Their Effect on the Person’s Health” mengetengahkan bagai mana wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami.
Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang di sebut Biological Active Spot (BASes) atau titik-titik aktif biologis. BASes mirip sekali dengan titik-titik refleksologi ala China.  Bedanya, untuk menguasai titik-titik refleksi ala China dengan tuntas paling tidak di butuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan dengan praktik wudhu yang sangat sederhana!
       Dengan demikian, guyuran air wudh, dalam konsep pengobatan modern tidak lain adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan. Mengingat sistem metebolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya tersebar d sepanjang kulit.
       Membasuh wajah misalnya. Pijatan air akan memberikan efek positif pada usus, ginjal, dan sistem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjar pituitari di otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endrokin ( kelenjar yang bertugas  mengatur pengeluaran hormon dan mengendalikan pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanandarah dan mengurangi sakit.
       Dibandingkan refleksologi yang hanya berfungsi menyembuhkan, keutamaan wudhu yang lain adalah sangat efektif untuk mencegah masuknya bibit penyakit. Menurut Dr. M. Aron Pase, kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi, serta mengatur suhu tubuh. Selain itu, kulit berfungsi sebagai ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori), serta media komunikasi antar sel saraf untuk rangsangan nyeri, panas, sentuhan, dan tekanan.
       Membasuh wajah bisa meremajakan sel-sel kulit muka, dan membantu mencegah munculnya keriput. Berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela-sela gigi yang tidak di bersihkan (dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan luma kali sehari berarti tanpa kita sadari kita telah mencegah infeksi gigi dan mulut.
       Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fingsinya adalah untuk mensucikan selaput dan lendir hidung  yang tercemar oleh udara kotor juga kuman. Selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama penafasan. Berapa  kali kita terserang flu dalam setahun? Dengan istinsyaq, insya Allah kuman infeksi Saluran Pernafasan atas (ISPA), seperti flu dapat di cegah. Bisa di bayangkan, berapa kali lebih banyak kita terserang flu jika tidak ada syarat wudhu?!
       Dari sudut pandang medis, Mukhtar Salem dalam bukunya  prayer:a Sport For the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu juga bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit, terutama pada bagian tubuh yang kadang tidak terlindungi pakaian.
       Muka, kepala, beserta rambut, hidung, mulut, telinga, tangan hingga siku, dan kaki hingga pergelangan, semuanya sering terpapar lingkungan luar. Maka, cara paling efektif menjauhkan resiko ini adalah dengan membersihkannya secara rutin lewat berwudhu.

Mandi
      
Seorang sahabat pernah bercerita, ada kerabatnya yang panjang umur hanya dengan tiga hal : tidak makan sebelum lapar, berhenti makan sebelum kenyang, dan mandi sebelum subuh. Rutinitas itu begitu memberi makna . mengapa ?
       Menurut penelitian terbaru, mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stres, tetapi juga memiliki peran penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit (misalnya : sebuah studi yang di terbitkan dalam  New England Journal of Medicine menunjukan bahwa penderita diabetes yang meng habiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat mampu menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.
       Penelitian terpisah di Jepang menunjukan bahwa 10 menit berendam di dalam air hangat mampu memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani tes olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit. Demikian pula kebiasaan mengguyur sekujur tubuh dengan air dingin, membuat seseorang siap mengawali hari dengan semangat baru.
       Kongkretnya, seperti apa efek mandi pada tubuh sehingga begitu bermanfaat?
       Ada pilihan suhu yang bisa di gunakan : dingin hingga hangat. Jika stres menerpa, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang di anjurkan sekitar 12-18ºC. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan dan dapat meningkatkan gula darah. Inilah alasannya kenapa orang jepang lebih memilih mandi dengan air dingin di pagi hari, meski tersedia pilihan menggunakan air hangat. Alasan serupa menjadi jawaban kenapa mandi sebelum subuh (atau rentang berhawa dingin) menyegarkan, menjadi rahasia menakjubkan. Karena stres, tanpa stres, hidup akan jauh lebih bermakna.
       Sebaliknya mandi air hangat sekitar 32-35ºC membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin (racun). Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Mandi seperti ini di pilih setelah selesai ber aktivitas pada  sore hari, mengingat banyak zat racun yang terserap seharian.
       Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Haq setiap umat muslim adalah mandi (paling sedikit sekali) dalam tujuh hari dan membersihkan kepala dan badannya” (H.r. Bukhar, dan Muslim). Bagi seorang muslim, mandi merupakan salah satu bentuk syukur, terlebih lagi di negara yang masih dikaruniakan-Nya air yang melimpah seperti di negara kita ini, sekaligus sebagai penjagaan luar biasa terhadap kesegaran fisik dan mental.
“Maka gemerciklah air mancur Damaskus dalam kesucian Thaharah, ketika para’bangsawan’ di London menganggap mandi aktivitas berbahaya...”
(Salim A. Fillah)


SUMBER : 
        

0 komentar:

Posting Komentar