KEBERSIHAN DIRI
AIR
Tidak bisa di pungkiri, air adalah benda ajaib yang begitu vital
bagi desah nafas kehidupan. Orang bisa bertahan 40 hari tanpa makanan, asalkan
kebutuhan air tercukupi. Sementara jika tidak ada air? Jangan harap! Penelitian
yang di lakukan Dr. Masaru Emoto yang di tulis dalam buku pertamanya The Hidden
message in water makin membuktikan ke ajaiban pelarut utama di muka bumi ini.
Pecobaan dilakukan Emoto dengan membacakan sesuatu kata atau
memberi perlakuan terhadap sebotol air murni. Kemudian di ambil beberapa tetes
dengan pipet di taruh di piring petri untuk wadah penelitian. Selanjutnya di
masukan ke dalam alat pendingin dengan suhu mencapai -25ºC.
Setelah air berubah menjadi es, air kristal diteliti di bawah
microskop pada suhu ruangan 5ºC. Dalam proses meleh nya air es karena suhu
ruangan, Dr. Masaru Emoto memotret proses tersebut. Kristal air dapat dilihat
pada saat kepingan Es meleleh Hasilnya sebagai berikut.
a.
Kata
“arigato” (terimakasih), terbentuk kristal segienam yang indah.
b.
Kata
“setan”, kristal terbentuk buruk.
c.
Di
putarkan simfoni Mozart, kristal berbentuk bunga.
d.
Di
perdengarkan musik heavy metal, kristal hancur.
e.
500
orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” kristal air mengembang
bercabang-cabang dengan indahnya.
f.
Di
bacakan do’a Islam, terbentuk kristal bersegi enam. (heksagonal) dengan lima
cabang daun yang muncul berkilauan.
Dr. Masaru Emoto kemudian menyimpulkan bahwa air bersifat bisa
merekam pesan, seperti pita magnetik atau pack disk. Semakin kuat konsentrasi
pemberi pesan , semakin dalam pesan tercetak di air.
Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Bisa
di bayangkan, setiap saat kita diminta menjaga kebersihan dengan mencuci
tangan, mensucikan diri dari najis dan hadas, yang semua di awali dengan bacaan
“basmalah”.
Abu Huraira radhiyallahu ‘anhu (r.a) meriwayatkan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW.) bersabda ,”Tiap-tiap pekerjaan yang
tidak di awali dengan ‘bismillah’(dengan nama Allah), maka terputuslah
barakahnya” (H.r. Abu
Dawud) .
Cuci
Tangan
Cuci tangan adalah lini
pertama pertahanan kuman. Buktinya, coba lihat apa yang pertama kali Rasulullah
Saw. perintahkan saat bangun tidur?
Abu Huraiah r.a
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “ bila salah seorang dari
kalian bangun tidur, janganlah memasukan tanganya kedalam bejana sebelum
mencucinya tiga kali, karena ia tidak tau apa saja yang di sentuh tangannya
sewaktu tidur” ( H.r. Bukhari
dan Muslim).
Bila tangan tak bersih,
penyakit perut dari sumber mulut (faecal-oral) muncul. Termasuk terancam kasus SARS,
flu burung, influenza (bisa berasal dari jemari yang menyentuh tombol lift,
pegangan pintu, genggam telepon, perabotan di tempat umum, uang dll.). apalagi
ketika kita tidur orang memang tidak tahu apa yang di pegangnya selama
terlelap. Dengan syariat ini, jemari tangan di buat aman dan kemungkinan
tercemar seperti itu.
Prosedur pencucian yang
salah atau tidak sesuai medis. Seperti teknik kobokan, hanya membasahi jemari
sementara kondisi tangan secara umum tidak berbeda antara sebelum dan sesudah.
Kuncinya ada pada air mengalir. Betapa banyak junjungan kita memerintahkan hal
ini : membasuh dengan air yang mengalir atau di alirkan. Karena, dengan
mengalir penyapuan kotoran serta kuman terjadi. Dengan kobokan mana mungkin ?!
apalagi kobokannya berjamaah, bersama-sama Waduh!
Meski mencuci tangan dengan air mengalirpun, jangan hanya sekedar
didiamkan menerima air, bagai mana bisa
membersihkanya?! Jadi, harus di gosok! Mulai dari kuku, sela-sela jari hingga
telapak dan punggung tangan. Kadang berapa bagian ini sering di lupakan.
Jadi, mari kita biasakan mencuci tangan dengan prosedur yang tepat.
Ridha Allah dapat, kesehatan juga kena.
Menyikat Gigi atau Bersiwak
Aktivitas ini multimanfaat. Karena amat bermanfaatnya, Rasul Saw.
bersabda, “Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka akan aku perintahkan
mereka untuk bersiwak setiap akan shalat” (H.r.
Bukhari dan Muslim).
Hampir jadi kewajiban! Jadi, begitu penting menyikatnya, menjaga
kebersihan organ penting ini, gigi. Tanpanya, apa yang bisa kita nikmati? Apa
bisa kita cerna? Jadi terbatas bukan?!
Masalahnya benarkah kita menyikatnya?
Sekarang itu sudah banyak beredar sikat gigi dan pasta gigi dengan
berbagai pilihan pula. Hanya muncul
masalah lagi : cara menyikat masyarakat tidak sedikit yang lebih mirip menggosok
gigi ( karena itu tidak menggunakan kalimat “ menggosok gigi”), mengamplas
gigi, mengikis lapisan gigi yang pada akhirnya justru membahayakan si empunya.
Menaggapi hal ini, seorang dokter gigi pernah berpesan, “ sebenarnya menyikat
gigi sehari saja cukup, asal tekniknya benar. Tapi lebih baik lagi jika sering
dan tekniknya benar.”.
Tak heran, banyak produsen
kemudian mencoba membantu konsumen dengan membuat bulu halus, selain banyak
jenis pasta gigi, mulai dari yang berbahan herbal hingga ber efek memutihkan
gigi.
Lantas kenapa siwak masih di pertahankan hingga sekarang? Berbicara
mengenai sunah, siwak menjadi pilihan dalam kebersihan gigi. Siwak berbentuk
batang, di ambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (salvadora persica)
yang berdiameter 0,1 cm sampai 5cm.
Penelitian terhadap kayu siwak seperti dibahas Abu Amman dalam
artikel “ Mukjizat Siwak,” yang juga seringdi jumpai di artikel berbagai
milis menunjukan bahwa siwak mengandung
mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah
gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang
bermanfaat sebagai berikut.
· Antibacterial acids, yang berfungsi membunuh bakteri, mencegah infeksi dan
menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin
akan terasa pedas dan sedikit “membakar”, karena dapat kandungan serupa mustrad
di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
Kandungan kimia seperti klorida, pottasium, sodium bicarbonate,
silika, sulfur, vitamin C, trimethyl amine, salvadorine, tannins
dan beberapa mineral lainnya yang ber fungsi membersihkan gigi, memutihkan dan
menyehatkan gigi dan gusi.
· Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar,
menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
· Enzim yang mencegah pembentukan plak yang menyebabkan radang gusi.
Plak merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
·
Antidecay
agent (zat anti pembusukan), yang
menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu, siwak juga turut
merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang
melindungi dan membersihkan mulut.
Wudhu
Thaharah merupakan inti
ibadah. Tanpa hal yang satu ini jangan harap sholat kita akan di terima. Ini
pula kunci kesucian. Begitu sering Rasulullah Saw. menjaga wudhu, dalam rangka
menjaga kesucian diri. Bahkan saat ada seorang yang marah sekalipuan, wudhu mujarap
meredakanya. “Apabila ada seorang dari kamu dalam keadaan marah, maka
berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal dari api” (H.r. Abu Dawud).
Apa sebetulnya hikmah
yang tersimpan di balik syariat wudhu?
Medis sedikit banyak
bisa mengungkapkan rahasia di baliknya. Karena, wudhu ternyata merupakan ritual
penyucian yang mengutamakan unsur kesehatan. Kesegaran yang di peroleh, tak
hanya secara fisik, namun juga mental. Tak heran, marah bisa reda karenanya.
Adalah Dr. Magomedov,
asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology ( kesehatan umum dan Ekologi)
di Deghestan State Medical Academy, dalam artikelnya yang berjudul “ Muslims
Rituals and Their Effect on the Person’s Health” mengetengahkan bagai mana
wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami.
Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang
di sebut Biological Active Spot (BASes) atau titik-titik aktif biologis.
BASes mirip sekali dengan titik-titik refleksologi ala China. Bedanya, untuk menguasai titik-titik refleksi
ala China dengan tuntas paling tidak di butuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan
dengan praktik wudhu yang sangat sederhana!
Dengan demikian,
guyuran air wudh, dalam konsep pengobatan modern tidak lain adalah hidromassage
alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan. Mengingat sistem
metebolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya tersebar
d sepanjang kulit.
Membasuh wajah
misalnya. Pijatan air akan memberikan efek positif pada usus, ginjal, dan
sistem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada
kelenjar pituitari di otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endrokin (
kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran
hormon dan mengendalikan pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik
biologis yang akan menurunkan tekanandarah dan mengurangi sakit.
Dibandingkan
refleksologi yang hanya berfungsi menyembuhkan, keutamaan wudhu yang lain
adalah sangat efektif untuk mencegah masuknya bibit penyakit. Menurut Dr. M.
Aron Pase, kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya
membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun,
radiasi, serta mengatur suhu tubuh. Selain itu, kulit berfungsi sebagai ekskresi
( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori), serta media
komunikasi antar sel saraf untuk rangsangan nyeri, panas, sentuhan, dan
tekanan.
Membasuh wajah bisa
meremajakan sel-sel kulit muka, dan membantu mencegah munculnya keriput. Berkumur-kumur
dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa
makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela-sela gigi yang tidak di
bersihkan (dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi) akhirnya akan menjadi mediasi
pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan luma kali
sehari berarti tanpa kita sadari kita telah mencegah infeksi gigi dan mulut.
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung
sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fingsinya adalah untuk
mensucikan selaput dan lendir hidung
yang tercemar oleh udara kotor juga kuman. Selaput dan lendir hidung
merupakan basis pertahanan pertama penafasan. Berapa kali kita terserang flu dalam setahun? Dengan
istinsyaq, insya Allah kuman infeksi Saluran Pernafasan atas (ISPA),
seperti flu dapat di cegah. Bisa di bayangkan, berapa kali lebih banyak kita
terserang flu jika tidak ada syarat wudhu?!
Dari sudut pandang
medis, Mukhtar Salem dalam bukunya prayer:a
Sport For the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu juga bisa mencegah
kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia
yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit, terutama pada bagian tubuh
yang kadang tidak terlindungi pakaian.
Muka, kepala, beserta
rambut, hidung, mulut, telinga, tangan hingga siku, dan kaki hingga
pergelangan, semuanya sering terpapar lingkungan luar. Maka, cara paling
efektif menjauhkan resiko ini adalah dengan membersihkannya secara rutin lewat berwudhu.
Mandi
Seorang sahabat pernah
bercerita, ada kerabatnya yang panjang umur hanya dengan tiga hal : tidak makan
sebelum lapar, berhenti makan sebelum kenyang, dan mandi sebelum subuh.
Rutinitas itu begitu memberi makna . mengapa ?
Menurut penelitian terbaru,
mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan
menjauhkan stres, tetapi juga memiliki peran penting meningkatkan sistem
kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit (misalnya : sebuah studi yang
di terbitkan dalam New England
Journal of Medicine menunjukan bahwa penderita diabetes yang meng habiskan
hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat mampu menurunkan tingkat
gula darah sekitar 13 persen.
Penelitian terpisah di
Jepang menunjukan bahwa 10 menit berendam di dalam air hangat mampu memperbaiki
kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani tes
olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit. Demikian pula kebiasaan
mengguyur sekujur tubuh dengan air dingin, membuat seseorang siap mengawali
hari dengan semangat baru.
Kongkretnya, seperti
apa efek mandi pada tubuh sehingga begitu bermanfaat?
Ada pilihan suhu yang
bisa di gunakan : dingin hingga hangat. Jika stres menerpa, mandi air dingin
akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang di anjurkan sekitar 12-18ºC.
Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan dan dapat meningkatkan gula
darah. Inilah alasannya kenapa orang jepang lebih memilih mandi dengan air
dingin di pagi hari, meski tersedia pilihan menggunakan air hangat. Alasan
serupa menjadi jawaban kenapa mandi sebelum subuh (atau rentang berhawa dingin)
menyegarkan, menjadi rahasia menakjubkan. Karena stres, tanpa stres, hidup akan
jauh lebih bermakna.
Sebaliknya mandi air
hangat sekitar 32-35ºC membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan
toksin (racun). Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula
darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan
baik. Mandi seperti ini di pilih setelah selesai ber aktivitas pada sore hari, mengingat banyak zat racun yang
terserap seharian.
Abu Hurairah r.a.
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Haq setiap umat muslim adalah
mandi (paling sedikit sekali) dalam tujuh hari dan membersihkan kepala dan
badannya” (H.r. Bukhar, dan Muslim). Bagi seorang muslim, mandi
merupakan salah satu bentuk syukur, terlebih lagi di negara yang masih
dikaruniakan-Nya air yang melimpah seperti di negara kita ini, sekaligus
sebagai penjagaan luar biasa terhadap kesegaran fisik dan mental.
“Maka gemerciklah air mancur
Damaskus dalam kesucian Thaharah, ketika para’bangsawan’ di London menganggap
mandi aktivitas berbahaya...”
(Salim A. Fillah)
0 komentar:
Posting Komentar