Kamis, 20 Februari 2014

“EXCUSE” atau “ALASAN”

“EXCUSE” atau “ALASAN”
adalah senjata ampuh untuk menerima ke GAGALAN

Percaya atau tidak, hambatan terbesar untuk mencapai puncak kesuksesan adalah diri sendiri.
Senjata paling ampuh yang paling banyak kita gunakan untuk melegalisasi berbagai jenis kegagalan adalah “EXCUSE” atau “ALASAN” atau “DALIH PEMBENARAN”.
“EXCUSE” membuat kita menyerah dengan mudah, membuat kita merasa sah untuk menyerah, membuat kita merasa terhormat ketika terhina, membuat kita merasa  wajar untuk gagal.
Banyak yang tidak menyadari “EXCUSE” adalah virus yang mampu memandulkan kemampuan, mematikan kreativitas, mengikis potensi, dan menghancurkan masa depan.
Jika “EXCUSE” di percaya sebagai suatu KEBENARAN, maka kita dengan mudah akan menerima ke gagalan dan ketidaksuksesan sebagai nasib, dan jika dibiarkan terus menerus, maka kita tidak akan pernah sampai kepuncak kesuksesan, karna setian kali gagal, kita semakin pandai mencari pembenaran atas kegagalan yang kita alami.pada lembaran-lembaran berikut kita bisa melihat kisah orang-orang sukses yang luarbiasa. Mereka berhasil mencapai sukses karena berhasil menaklukkan segala hal yang sebenarnya bisa mereka jadikan “EXCUSE” atau “ALASAN” untuk gagal.

ORANG GAGAL MENCARI-CARI “ALASAN” UNTUK BERHENTI
ORANG SUKSES BERHENTI MENCARI-CARI “ALASAN” (“Isa Alamsyah”)





Apa kata mereka tentang “EXCUSE” :

 “He that is good for making excuses is seldom good for anything else.” Mereka yang bagus untuk membuat “EXCUSE”, jarang sekali bagus untuk melakukan hal ini.
Benjamin Franklin ‘’tokoh pendiri amerika Serikat”



 “it is to offer no excause than abad one.” Lebih baik tidak menyampaikan ‘excuse’ daripada mengungkap ‘excuse’yang buruk .
George Washington ‘’Presiden Pertama Amerika Serikat’’


“pessimism is an excuse for not trying and a guaranteeto a personal failur.” Pesimis adalah “EXCUSE” untuk tidak mencoba dan garansi untuk kegagalan diri sendiri
Bill Clinton ‘’presiden Amerika ke-42’’


“There is no excuse for not trying.” Tidak ada “EXCUSE” untuk tidak mencoba.
Barack Obama ‘’Presiden Amerika’’


“Justifying a fault daubles it .” Pembenaran atas kesalahan membuat kesalahan menjadi dua kali lipat.
Pribahasa Prancis

“We excuse our sloth under the pretext of difficulty .” Kita memberi “EXCUSE” atas kemalasan dengan kata kesulitan.
Marcus Fabius Quintilian 
Daftar Isi : Klik Disini

 Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar