“EXCUSE” atau “ALASAN”
adalah senjata ampuh untuk menerima
ke GAGALAN
Percaya atau tidak, hambatan terbesar untuk mencapai puncak kesuksesan
adalah diri sendiri.
Senjata paling ampuh yang paling banyak kita gunakan untuk melegalisasi
berbagai jenis kegagalan adalah “EXCUSE” atau “ALASAN” atau “DALIH PEMBENARAN”.
“EXCUSE” membuat kita menyerah dengan mudah, membuat kita merasa sah
untuk menyerah, membuat kita merasa terhormat ketika terhina, membuat kita
merasa wajar untuk gagal.
Banyak yang tidak menyadari “EXCUSE” adalah virus yang mampu memandulkan
kemampuan, mematikan kreativitas, mengikis potensi, dan menghancurkan masa
depan.
Jika “EXCUSE” di percaya sebagai suatu KEBENARAN, maka kita dengan mudah akan
menerima ke gagalan dan ketidaksuksesan sebagai nasib, dan jika dibiarkan terus
menerus, maka kita tidak akan pernah sampai kepuncak kesuksesan, karna setian
kali gagal, kita semakin pandai mencari pembenaran atas kegagalan yang kita
alami.pada lembaran-lembaran berikut kita bisa melihat kisah orang-orang sukses
yang luarbiasa. Mereka berhasil mencapai sukses karena berhasil menaklukkan
segala hal yang sebenarnya bisa mereka jadikan “EXCUSE” atau “ALASAN” untuk
gagal.
ORANG
GAGAL MENCARI-CARI “ALASAN” UNTUK BERHENTI
ORANG
SUKSES BERHENTI MENCARI-CARI “ALASAN” (“Isa Alamsyah”)
Apa kata mereka tentang “EXCUSE” :
Benjamin Franklin
‘’tokoh pendiri amerika Serikat”
“it is to offer no
excause than abad one.” Lebih baik tidak menyampaikan ‘excuse’ daripada
mengungkap ‘excuse’yang buruk .
George Washington
‘’Presiden Pertama Amerika Serikat’’
“pessimism is an
excuse for not trying and a guaranteeto a personal failur.” Pesimis adalah
“EXCUSE” untuk tidak mencoba dan garansi untuk kegagalan diri sendiri
Bill Clinton
‘’presiden Amerika ke-42’’
“There is no
excuse for not trying.” Tidak ada “EXCUSE” untuk tidak mencoba.
Barack Obama
‘’Presiden Amerika’’
“Justifying a
fault daubles it .” Pembenaran atas kesalahan membuat kesalahan menjadi dua
kali lipat.
Pribahasa Prancis
“We excuse our
sloth under the pretext of difficulty .” Kita memberi “EXCUSE” atas
kemalasan dengan kata kesulitan.
Marcus Fabius
Quintilian
Daftar Isi : Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar